Etika Berpakaian Dan Pengaruhnya Dalam Dunia Kerja

etika berpakaian dan pengaruhnya dalam dunia kerja

MOKO.CO.ID – Pengaruh dalam memilih pakaian mungkin lebih besar dari perkiraan anda. Karena orang akan menilai kita dari penampilan, termasuk tata cara berpakaian. Ini mungkin tidak adil, tetapi fakta berkata demikian.

Kita ambil sebuah contoh : Jika anda pergi ke tempat layanan publik seperti kantor pemerintahan, perbankan, bandara dan lain sebagainya. Bisa anda bandingkan, bagaimana respon orang-orang sekitar. Ketika melihat orang berpakaian rapi (setelan baju lengkap dengan dasi dan sepatu dipoles) dengan orang berpakaian santai seperti dirumah (kaos oblong, celana pendek atau bahkan baju tidur dan sandal jepit). Umumnya orang yang berpakaian rapi akan lebih dihormati, disegani dan diperhatikan daripada orang yang berpakaian seperti dirumah.

Jika anda berpakaian santai seperti dirumah dan memakai sandal jepit. Walaupun anda adalah seorang publik figur atau orang yang berduit, kesan pertama orang akan sama. Anda akan dianggap sebagai orang biasa bahkan dipandang sebelah mata. Meskipun setelah beberapa lama, orang akan mulai mengenali anda, kemudian mengubah sikapnya dan mengabaikan apa yang anda pakai. Hal ini mungkin terdengar lucu untuk sebuah fakta tentang cara berpakaian.

Pengaruh Pada Orang Lain

Ketika memakai pakaian mahal (yang dianggap hanya dipakai oleh orang berstatus tinggi). Seseorang akan lebih mudah mendapatkan bantuan kerjasama dari orang lain, mendapatkan rekomendasi kerja dan gaji yang tinggi, dan menerima kontribusi yang lebih tinggi untuk kegiatan sosial.

Para peneliti menjelaskan bahwa label merek berkualitas membuat sebuah pola pemikiran bawah sadar seseorang mengatakan “hanya yang terbaik yang bisa membelinya sehingga orang ini mungkin yang terbaik“. Kata “yang terbaik” disini juga bisa diartikan sebagai bukan orang biasa atau bukan orang sembarangan.

Pengaruh Pada Diri Sendiri

Jelas bahwa apa yang anda pakai akan mempengaruhi pandangan orang lain tentang anda. Tapi ada satu hal menarik bahwa apa yang anda pakai dapat mempengaruhi perilaku anda.

Jika seseorang menunjukkan tindakan tidak sejalan dengan harapan (tentang bagaimana seseorang akan berperilaku) saat mengenakan suatu pakaian. Misalnya : ketika memakai pakaian bisnis harusnya bersikap seperti ini atau ketika memakai pakaian santai harusnya bersikap seperti ini. Intinya sikap yang dibawakan tidak sesuai dengan baju yang dipakai.

Hal itu dapat menciptakan konflik psikologis yang lebih dikenal dengan istilah disonansi kognitif. Dan untuk meringankan konflik, seseorang akan mengubah perilaku mereka agar sesuai dengan pakaian mereka. Tentu saja, semua ini terjadi tanpa kita sadari.

Pengaruh pada Kinerja Anda

Pakaian kerja khusus yang kita pakai, memiliki hubungan makna antara kita dengan mereka. Ketika memakainya ada sebuah rasa yang membangkitkan kepribadian lain dari lubuk hati untuk menempatkan anda dalam pola pikir yang berbeda.

Misalnya baju tidur berkaitan dengan aktivitas bermalas-malasan di sekitar rumah. Sedangkan pakaian seragam dan dasi berkaitan dengan aktivitas kerja keras dan profesionalisme. Hal ini dapat membawa makna lebih dalam pada pekerjaan kita (kearah yang lebih baik atau lebih buruk).

Penutup

Ulasan ini bukan ditujukan untuk mengatakan bahwa anda untuk selalu berpakaian secara formal. Tapi, Anda juga bisa berpakaian lebih santai untuk mengurangi stres dan meningkatkan aktivitas teamwork.

Apapun pakaian yang anda pilih, pertimbangkan bagaimana dampaknya pada aktivitas anda dan bagaimana cara orang lain berinteraksi dengan Anda.

[sc name=”contact_box”]